Ya akhirnya sampailah saya diposting terakhir untuk lomba blog kali ini..
Pada posting terakhir ini saya ingin mempersembahkan beberapa puisi karya saya sendiri Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan...
Selamat membaca :)
Rintihan Sang Bumi
Dari timur mesin-mesin baja mengikis kepalaku
Di Tenggara, kulitku terasa terkelupas perih..
Di Selatan, isi perutku terasa terasa terkoyak-koyak..
Manusia, makhluk kejam itu takpernah memperdulikan penderitaanku
Mereka tak pernah bersyukur lahir diatas tubuhku..
Malah dengan bangga tubuhku dihancurkannya
Demi uang yang membutakan hati dan matanya
Oh Tuhan, jika seandainya aku diberikan tangan seperti mereka
Pasti akan ku hilangkan manusia-manusia kejam itu dari tubuhku
Dengan kasar sama seperti mereka menyakitiku selama ini
Oh Tuhan, jika seandainya aku diberikan suara untuk bicara
Aku ingin berteriak keras.. Keras sampai menulikan pendengaran mereka
Pada Mereka yang selalu membuat kebisingan setiap hari
Dengan monster-monster baja yang mengikis kulit tubuhku tanpa henti..
Tapi.. Harapanku hanya satu..
Dan itupun sederhana..
Berikan aku nafas kehidupan..
Jadikanlah aku sahabat kalian..
Cintailah aku.. Rawatlah tubuhku..
Aku sudah muak dengan zat-zat beracun yang kalian buang
Dan terlalu sesak karena paru-paruku selalu dirusak
Mimpi para manusia
Burung kenari yang berlagu pada pucuk daun cemara
Awan biru dengan hembusan hangat yang membelai-belai
Debur ombak dengan buih buih bening saat matahari terbenam
Gemercik air yang mengalir dibawah seluncuran pelangi..
Memiliki sayap indah bak kupu-kupu
Terbang bermain-main diatas lembutnya awan sore hari
Menyelam dan bernafas dalam air bak putri duyung
Singgah di kerajaan laut sambil bermain dengan ikan-ikan
Mimpi yang indah.. Dunia fatamogana yang takkan teraih
Karena saat membuka mata, Itulah duniamu..
Dunia nyata yang pahit dan penuh penderitaan..
Bagi kita, maupun Bumi ini..
Tak ada awan lembut sore hari tempat kita bermain-main disana
Karena nyatanya, Kita hanya memiliki asap polusi
Tak ada istana laut tempat kita bermain dengan ikan-ikan
Karena nyatanya, Kita hanya memiliki kerajaan sampah
Tak malukah engkau kawan?
Bermimpi seperti itu, Menghayal terlalu jauh
Bukalah matamu, lihat dunia nyata..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar